.Header h1 {height: 0px;visibility: hidden;display: none;} .Header .description {height: 0px;visibility: hidden;display: none;}

WELLCOME......!!!

Senin, 30 April 2012

Seuntai Ringkasan Candi Borobudur

Inilah sedikit dari pengalaman saya ketika mengadakan Studi di Candi Borobudur . 
Semoga bermanfaat !!!
Latarbelakang Borobudur
Candi Borobudur merupakan candi Budha terletak di Magelang selain candi Mendut dan candi Pawon juga yang termasuk candi dalam kategori 10 kriteria warisan budaya dunia. Pada candi tersebut terdapat patung-patung yang digolongkan dalam patung asnam (sembahan) buakan dalam golongan  candi tamasil (simbol).
Di bangun pada abad 8 yang mana Boro mempunyai makna vihara dan Budur adalah diatas,  yang dapat disimpulkan bahwa vihara yang terdapat diatas bangunan.
Borobudur adalah simbol kebangkitan (awakening), perjalanan pencerahan manusia spiritual pemuda yang bernama Sudhana. Kisah berakhir pada fragmen Bhadracari di mana Samantabhadra memberi wejangan kepada Sudhana. Ketika pemuda kaya raya tersebut disentuh oleh Samantabhadra, Sudhana memperoleh tingkat pencapaian Samadhi tertinggi.
Pada akhirnya, Sudhana mencapai Pencerahan Tertinggi tentang Kebenaran Sejati. Kisah ini mengambarkan kebangkitan batin dari insan manusia melalui proses penyempurnaan hati yang baik dan kebijaksanaan.
Proses penyempurnaan hati yang baik dan kebijaksanaan (Paramita) diwujudkan melalui relief Lalistavistara, Avadana dan Jakata. Sedangkan, di sisi lain, filsafat yang melandasi pelaksanaan proses penyempurnaan dalam aliran Tantrayana diwujudkan melalui relief Gandavyuha dan Bhadrasari.
Melalui penempatan arca-arca Pancatathagata sebagai simbol praktik Tantra yang menyerupai pagar, maka dapat diperkirakan bahwa Candi Borobudur lebih menitikberatkan pada ajaran Tantrayana. Pembagian Candi Borobudur menjadi kamadhatu, rupadhatu, dan aruphadatu tidak relevan karena pembagian ini hanya menggambarkan penggolongan alam kehidupan menurut kosmologi Buddhis yang tidak bisa menjelaskan keberadaan simbol-simbol Tantrayana dan Mandala. Dan akhirnya dapat dikatakan bahwasanya Borobudur adalah perwujudan realisasi pencerahan seorang manusia yang berusaha menyempurnakan kebajikan dan kebijksanaan yang dirangkum ke dalam relief-relief dan arca-arca menjadi satu candi.
Masuk Candi Borobudur melalui Pintu Timur lalu keliling searah jarum jam dengan menempatkan Candi di sisi bahu kanan kita sebanyak tiga kali bisa yang menandakan penghormatan terhadap Candi merupakan tradisi Buddhis (Pradaksina). Pada intinya, Buddha mengajarkan manusia dalam melatih diri kesadaran. Keliling Borobudur hanya membicarakan tentang angka 3 dan 1 pada relief di candi.


Tahap Pembangunan Borobudur
            -Tahap Pertama
            Masa pembangunan Borobudur tidak diketahui pasti (diperkirakan antara 750 dan 850 M).    Pada awalnya dibangun tata susun bertingkat. Sepertinya dirancang sebagai piramida berundak. tetapi kemudian diubah. Sebagai bukti ada tata susun yang dibongkar. 
          ·  Tahap Kedua  
           Pondasi Borobudur diperlebar, ditambah dengan dua undak persegi dan satu undak lingkaran yang langsung diberikan stupa induk besar.
           ·  Tahap Ketiga  
            Undak atas lingkaran dengan stupa induk besar dibongkar dan dihilangkan dan diganti tiga undak lingkaran. Stupa-stupa dibangun pada puncak undak-undak ini dengan satu stupa besar di tengahnya.

·  Tahap Keempat          
           Ada perubahan kecil seperti pembuatan relief perubahan tangga dan lengkung atas pintu.

Uraian Relief Borobudur
Di dinding Candi Borobudur terdapat relier-relief. Ada sekitar 1460 buah relief yang mengandung cerita dan ada sekitar 1212 relief yang tak bercerita. Dalam pembuatannya telah memakan waktu selama sekitar 150 tahun atau 1,5 abad dengan menggunakan batu dengan alasan batu mudah ditemukan dan kalau semen mudah rusak.
Ada juga pada relief candi yang menggambarkan tentang bunga teratai sebagai symbol yang mempunyai makna sebagai berikut:
1. Teratai mengikuti pasang dan turunnya air.
2. Penerimaan manusia “atas bawah”
3. Jabatan tinggi tetapi tetap low profil.
4. Teratai jika disiram tidak basah.
5. Tidak terpengaruh oleh lingkungan.
6. Berubah bukan dari luar tetapi dari dalam.


Kesimpulan Dan Analisis
            Dalam sejarah Indonesia pada umumnya dan juga sejarah yang berada di daerah Jawa Tengah maka, pada khususnya periode antara abad ke – 8 dan pertengahan abad ke – 9 di terkenal dengan abad Emas Wangsa Syailendra kejayaan ini di tandai di bangunnya sejumlah besar candi yang di lereng – lereng gunung kebanyakan berdiri khas bangunan Hindu sedangkan yang bertebaran di dataran – dataran adalah khas bangunan Budha tapi ada juga sebagian khas Hindu.
             Dengan demikian, didapatkan kesimpulan bahwa Candi Borobudur di bangun oleh wangsa Syailendra yang terkenal dalam sejarah karena usaha untuk menjunjung tinggi dan mengagungkan agama Budha Mahayana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar